Crypto
CBOE Hentikan Perdagangan Bitcoin Berjangka
Chicago Board Options Exchange (CBOE) akan menghentikan sementara perdagangan Bitcoin berjangka. Pada Kamis (03/13), juru bicara CBOE Global Markets mengatakan tidak akan membuka perdagangan Bitcoin berjangka baru untuk Maret 2019 dengan dalih akan mengkaji bagaimana pihak mereka menggarap sektor kripto berjangka.
Melalui pengumuman kepada para pelanggannya, bursa berjangka tersebut menjelaskan tidak akan menambah kontrak berjangka CBOE Bitcoin (XBT) untuk diperdagangkan pada Maret 2019. Selain itu, CBOE sedang mempertimbangkan strategi terbaik untuk terus menawarkan perdagangan derivatif aset digital. Sementara strategi tersebut disusun, CBOE tidak berencana menambah kontrak XBT baru.
Kendati demikian, kontrak Bitcoin berjangka yang sudah berjalan masih dapat diperdagangkan. Hal ini berarti kontrak terakhir yang dibuka akan kedaluarsa pada bulan Juni.
Bersama rivalnya, Chicago Mercantile Exchange (CME), CBOE membuat heboh pasar kripto di akhir tahun 2017, ketika kedua bursa tersebut membuka perdagangan Bitcoin berjangka. Tetapi, di kemudian hari volume perdagangan CBOE terbilang mengecewakan dan sama sekali tidak berdampak pada kenaikan harga Bitcoin, pasar justru memerah hingga detik ini.
Volume perdagangan Bitcoin menurun 80 persen sejak awal 2018, dan XBT CBOE gagal mencetak volume lebih besar dari US$1 miliar sejak Mei 2018. Produk CBOE tersebut menghasilkan kurang dari setengah volume yang diraih CME. Sementara itu, CME memperdagangkan 18.338 kontrak Bitcoin berjangka pada bulan lalu, atau senilai US$360 juta, yang merupakan rekor baru.
Sejumlah pegiat kripto di Twitter dan Reddit berpendapat, rendahnya volume perdagangan itulah dan persaingan yang ketat menyebabkan keputusan CBOE untuk menghentikan Bitcoin berjangka. John Todaro, seorang pengguna Twitter, mengatakan, “Hal ini terjadi karena volume Bitcoin berjangka CBOE dilindas oleh CME.”
Harga Bitcoin tampaknya tidak terpengaruh oleh berita ini, tetapi komunitas kripto di Twitter memiliki pendapat yang beragam, ada yang optimistis dan ada yang pesimis. Pengguna Twitter bernama cryptosapien menyatakan, peristiwa ini menjadi pertanda harga Bitcoin sudah mencapai titik terendahnya.
Kontrak berjangka memberikan investor akses terhadap sebuah aset, seperti Bitcoin, tanpa harus memegang Bitcoin “aslinya”. Sebagai gantinya, investor membeli kontrak yang melacak harga aset dan berspekulasi apakah harga kontraknya akan naik atau turun saat tanggal kedaluarsanya.
Kontrak berjangka CBOE dan CME diselesaikan secara tunai. Artinya, di akhir masa kontrak satu pihak membayar pihak lawannya selisih antara harga spot dan harga berjangka Bitcoin dalam dolar AS. Di sisi lain, kompetitor Bakkt dan ErisX berencana menawarkan kontrak Bitcoin berjangka yang diselesaikan secara fisik sehingga melibatkan Bitcoin yang asli.
Sementara itu, Otoritas Jasa dan Keuangan AS (SEC) masih mempertimbangkan untuk menerima atau menolak pengajuan Bitcoin ETF (exchange-traded fund). Sejumlah pihak mengklaim keputusan CBOE akan berdampak buruk bagi keputusan SEC mengenai Bitcoin ETF. Tetapi ada juga yang berpendapat sebuah Bitcoin ETF akan segera disetujui. [coindesk.com/ed]