Crypto
Warga Dubai Bebas Beli Bitcoin di ATM, Tanpa KYC
Dubai, kota dengan penduduk terpadat di Uni Emirat Arab (UEA) yang terkenal dengan arsitek modern dan toko-toko mewah, baru-baru ini mendapat ATM Bitcoinpertamanya. Warga Dubai dan turis kini bisa membeli kripto nomor satu, Bitcoin, melalui ATM tersebut, tanpa verifikasi identitas (KYC).
Mesin ATM yang sudah bisa menerima uang tunai dan mengeluarkan Bitcoin tersebut terletak di area Jumeirah Beach Residence di gedung Rixos Premium, sebuah hotel bintang lima. Lokasi ini memiliki sejumlah tempat wisata Dubai yang paling ramai, seperti Dubai Eye, Marina Mall dan Mall of the Emirates. Diperkirakan, akan ada lebih banyak ATM Bitcoin yang dipasang di area-area ramai seperti Jumeirah Beach.
Dibukanya ATM Bitcoin pertama di Dubai adalah peristiwa penting, tetapi yang lebih penting lagi adalah pelanggan yang ingin membeli Bitcoin tidak harus memberikan informasi identitas sebagai bagian dari KYC (know-your-customer). Padahal, uang digital disebut mengandung resiko oleh FATF (Financial Action Task Force), organisasi internasional yang melawan pencucian uang dan pendanaan terorisme.
Menurut Anhad Dhingra, CEO Amhora, perusahaan yang memiliki ATM Bitcoin tersebut, pelanggan dapat tetap anonim ketika membeli Bitcoin menggunakan uang tunai dan hanya perlu menyediakan alamat Bitcoin untuk menerima uang digital itu.
Kendati demikian, pelanggan belum dapat menjual Bitcoin mereka melalui ATM tersebut. Fitur ini akan diterapkan dalam waktu beberapa bulan, dan tidak seperti proses pembelian yang tidak butuh identitas, pelanggan harus menunjukkan kartu identitas Emirat atau paspor mereka untuk menjual Bitcoin.
Sebagai biaya transaksi membeli Bitcoin dari mesin Amhora, perusahaan tersebut menagih komisi 5 persen dari total jumlah Bitcoin yang dibeli. Angka tersebut terdengar cukup tinggi bagi pengguna kripto yang terbiasa membeli Bitcoin dari bursa, dimana biaya transaksinya umumnya lebih rendah. Tetapi, dibandingkan dengan rata-rata industri ATM Bitcoin senilai 7,5 persen, angka tersebut cukup rendah.
“Komisi ini sangat menarik karena pelanggan dapat membeli Bitcoin secara instan. Jika tidak, pelanggan harus melalui sejumlah prosedur yang makan waktu,” kata Dhingra.
Melalui mesin ATM Bitcoin Amhora, pelanggan cukup memasukkan uang tunai dan mendapatkan Bitcoin secara instan. Kendati orang bisa membeli Bitcoin melalui platform bank dan kartu debit, karena Amhora menerima uang tunai, prosesnya menjadi beda, tambah Dhingra.
Menurut data dari Coin ATM Radar, saat ini ada 4.432 ATM uang digital di seluruh dunia, tersebar di 78 negara dan dioperasikan 549 perusahaan yang berbeda. Amerika Serikat memiliki jumlah ATM kripto tertinggi di dunia, disusul oleh Eropa dan wilayah Asia Pasifik.
Sebagai ATM Bitcoin pertama di Dubai, Dhingra berkata mesin itu memudahkan proses pembelian Bitcoin bagi warga UEA. Selain itu, ia berharap Amhora dapat menambah jumlah ATM Bitcoin di Dubai seiring waktu. [investinblockchain.com/ed]