Crypto
Line Luncurkan Bursa Crypto Untuk Penggunanya di Jepang
Penyedia pesan berbasis di Shinjuku, yang merupakan 73,36 persen dimiliki oleh Naver Korea Selatan, mengatakan bahwa bursa tersebut dijuluki Bitmax. Pada sebuah pernyataan yang diumumkan pada hari selasa bahwa bursa baru tersebut dapat melakukan perdagangan lima aset crypto: Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Ripple (XRP), bitcoin cash (BCH) dan Litecoin (LTC).
Baca juga: Solusi Berbasis Blockchain Dari Fujitsu Untuk Transaksi Online Lebih Mudah
Menurut pernyataan itu, layanan tersebut diperkenalkan secara bertahap mulai pukul 3 sore waktu Jepang pada hari Selasa. Layanan tersebut akan pertama kali dapat diakses oleh pengguna perangkat Android. Untuk dapat mengaksesnya, pengguna dapat membuka tab dompet di aplikasi LINE seluler. Fitur tersebut juga terintegrasi dengan LINE Pay untuk menyediakan proses on-ramp pada mata uang fiat mereka, yaitu Yen Jepang yang lebih mudah.
Target Pengguna
Pada pernyataan yang diumumkannya, LINE mengatakan bahwa saat ini ada 81 juta pengguna aktif bulanan di Jepang dan 164 juta secara global. Perusahaan ini mengoperasikan pertukaran crypto melalui LVC Corporation, merupakan anak perusahaan dari LINE yang dianugerahi lisensi pertukaran cryptocurrency oleh Badan Layanan Keuangan Jepang pada 6 September.
BITMAX tersedia untuk penduduk Jepang yang memiliki akun LINE. Pengguna akan tidak akan dikenakan biaya untuk kegiatan perdagangan. Namun, pengguna akan dikenakan biaya 108 Yen untuk setoran dan penarikan.
Dalam hal keamanan, LINE meyakinkan pengguna dengan menggunakan e-wallet yang dikembangkan oleh BItGo berbasis Palo Alto. Dompet tersebut berguna untuk memisahkan aset pelanggan dan menyimpan aset dalam cold wallet yang dikelola sendiri oleh tim khusus dan lebih terjamin keamanannya. Proses KYC yang ketat diterapkan untuk pelanggan baru. Calon pengguna dapat mendaftarkan akun mereka melalui aplikasi line dengan mengunggah Kartu ID, foto wajah mereka, serta foto sampul rekening bank mereka yang sudah terdaftar.
Layanan baru ini akan berjalan secara terpisah dari perusahaan Bitbox yang berbasis di Singapura, yang telah beroperasi sejak Juli 2018 tetapi tidak termasuk penduduk Jepang dan AS.