Sekelompok “negara yang sangat kuat” membuat langkah untuk mengurangi ketergantungan mereka pada dolar AS, menurut analis keamanan global.
Selain menjadi alternatif dari penyimpan nilai tradisional (store of value), akankah Bitcoin mendapat manfaat extra dari strategi mereka?
Anne Korin dari Institut Analisis Keamanan Global mengidentifikasi motif kuat dari Cina, Rusia, dan Eropa untuk tidak menggunakan dolar AS sebagai metode pembayaran. Dia menggambarkan situasi ini sebagai hal yang tidak dapat dipertahankan pada saat ini.
Apakah langkah ini akan menguntungkan Bitcoin?
Korin, Co-Director di Institut Analisis Keamanan Global, muncul di segmen “Squawk Box” CNBC kemarin untuk membahas apa yang ia gambarkan sebagai “penggerak utama” untuk menjauh dari dolar AS. Bagi analis, salah satu motif utama yang mendorong negara-negara untuk mengurangi dolar AS adalah potensi hukuman dari Washington.
Ketergantungan dengan dollar AS membuat negara besar tidak bisa bertransaksi dengan negara yang telah diberikan hukuman sangsi dari AS, contohnya adalah Iran.
Banyak negara dan perusahaan besar menggunakan dolar AS karena kemudahan bertransaksi. Namun, menggunakan mata uang tersebut harus di clear oleh bank AS.
Penggunaan Bitcoin bebas dari sensor semua negara, termasuk jurisdiksi AS. Contohnya adalah Argentina dimana negara membatasi pembelian dollar dan harga Bitcoin, di negara tersebut, lebih mahal 18% dari harga global.
Dengan adanya demand (permintaan) dan supply (penawaran) yang terbatas. Harga Bitcoin bisa naik tinggi. Paling tidak lebih tinggi dari harga saat ini.
Salah satu gejala dari desakan untuk menghilangkan dolar AS adalah upaya Cina sendiri untuk menginternasionalkan yuan. Analis mengutip peluncuran minyak mentah berjangka berdenominasi yuan sebagai bukti atas hal ini. Sementara mengakui bahwa 90 persen perdagangan minyak masih dilakukan dalam dolar AS, Korin mengatakan:
“Jika Anda memiliki semacam cara untuk tidak menggunakan dolar untuk pembelian minyak, ini adalah dorongan menuju de-dolarisasi.
Dalam hal masa depan, Korin mengatakan bahwa dia tidak tahu bagaimana situasi akan berlanjut dan hanya mengatakan tidak bisa dipertahankan pada saat ini.