Blockchain
Perusahaan Kilang Minyak Terbesar di Dunia Join Platform Blockchain
Berdasarkan laporan dari Reuters pada 28 Januari 2020, bergabungnya Saudi Aramco di platform VAKT ini sebagai salah satu investor dari startup digital VAKT dengan menyuntikan dana sebesar $5 juta melalui anak perusahaannya, yaitu Saudi Aramco Energy Ventures.
Investasi yang dilakukan oleh Saudi Aramco melalui anak perusahaannya ini nantinya akan digunakan oleh salah satu anak perusahaannya yang lain, yaitu Aramco Trading.
Platform saat ini meliputi pasar minyak mentah seperti Brend, Forties, Oseberg, Ekofisk, dan Troll Laut Utara. Di mana, pasar minyak mentah ini memiliki pangsa pasar yang sangat tinggi sehingga Aramco Trading akan menambahkan volume perdagangannya ke platform berbasis blockchain .
Platform Blockchain Merampingkan Proses Perdagangan Minyak
Platform VAKT berfokus pada penyelesaian proses transaksi setelah perdagangan minyak. Hal ini memberikan proses transaksi yang lebih cepat dari proses transaksi perdagangan hingga penyelesaian transaksi tanpa melibatkan proses kerja yang masih menggunakan kertas dan pencatatan secara manual.
Menurut Direktur Pelaksana SAEV Eropa, Hans Middelthon, mengatakan bahwa platform VAKT telah menunjukkan bahwa platform mereka memiliki potensi untuk melakukan digitalisasi sebuah proses saat ini yang masih dilakukan secara manual.
Sedangkan pihak VAKT menambahkan bahwa penggunaan blockchain dalam perdagangan untuk memastikan “satu sumber yang menjadi pegangan” untuk pembeli dan penjual, yaitu pencatatan transaksi yang disimpan pada buku besar yang tidak akan berubah di mana bisa diawasi oleh pihak-pihak yang memang terlibat.
Platform VAKT dirilis pada tahun Desember 2018, saat rilis dulu platform ini hanya dibatasi untuk di pasar Laut Utara saja. Sedangkan perusahaan VAKT sendiri lahir di tahun 2017 melalui hasil konsorsium dari para pemimpin industri yang mencakup perusahaan Shell dan BP, di mana kedua perusahaan tersebut menjadi pengguna pertama platform VAKT kala itu.
Sejak itu, platform VAKT namannya semakin meroket di mana digunakan oleh beberapa perusahaan besar lainnya seperti Chevron, Total dan Reliance India Industry.
Investasi yang dilakukan oleh Saudi Aramco melalui anak perusahaannya bukan yang pertama kali dilakukan melainkan pada Mei 2019, mereka juga telah berinvestasi melalui anak perusahaannya sebesar $6 juta untuk startup blockchain Amerika, Data Gumbo.
Dalam perdagangan minyak yang melibatkan begitu banyak pihak, tentu saja proses atau birokrasi yang dilakukan secara manual sangat melelahkan. Oleh karena itu, platform blockchain hadir untuk memotong proses kerja atau birokrasi yang begitu panjang ketika menyelesaikan proses transaksi. Bahkan, banyak yang mengatakan bahwa platform blockchain untuk perdagangan minyak bisa menjadi salah satu cara untuk menstabilkan harga minyak di dunia.
Jika perusahaan kilang minyak terbesar di dunia saja sudah gabung blockchain, bagaimana dengan perusahaan minyak asal Indonesia?