Blockchain
Industri Blockchain Cina Diprediksi Melonjak $2,7 Milliar pada 2023
Perkiraan tersebut melebihi prediksi sebelumnya yang dilakukan IDC pada November. Pada saat itu menyatakan jika Cina akan menghabiskan $2 miliar pada blockchain dalam periode waktu yang sama dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan sebesar 65,7 persen.
Prediksi lainnya mengenai blockchain di Cina menurut IDC. Pertama adalah 10% kota-kota di Cina akan mengadopsi mata uang digital yang berbasis blockchain pada 2023.
Kedua, pada tahun tersebut 40% lembaga keuangan di Negeri Tirai Bambu itu akan pindah ke SWIFT, sebuah sistem pembayaran internasional yang didominasi oleh AS. Ketiga, 85% pengiriman di Cina akan dilacak dengan blockchain pada 2024.
Baca juga : Investasi Blockchain di Cina turun 40 Persen
Industri Blockchain Mengurangi Kekacauan Virus Corona
Sebelum memasuki tahun 2023 nampaknya industri blockchain pun akan semakin matang, mengingat teknologi ini diterapkan diberbagai kebutuhan di Cina. Negara ini pun termasuk terbuka dengan Blockchain dan menjadikannya sebagai salah satu keunggulan dalam perang dagang dengan AS.
Tapi selain itu, Cina juga berhasil memanfaatkan teknologi dan industri blokchain untuk mengatasi virus corona yang menyebabkan ketakutan di negara itu. Ada lebih dari dari 75.000 orang dan menewaskan lebih dari 1.800.
Baca juga : Virus Corona Pengaruhi Harga Bitcoin dan Saham
Menurut CNBC, 87 bisnis yang berbasis di Cina telah menerima lebih dari $200 juta pinjaman melalui platform keuangan blockchain lintas batas. Selain itu ada pula perusahaan Blockchain yang memberikan bantuan untuk mengatasi virus ini.
Baca juga : Hyperchain Rilis Blockchain untuk Bantu Atasi Virus Corona
Pada 14 Februari, bank dan lembaga keuangan pun telah mengeluarkan lebih dari $76,9 miliar untuk melawan virus tersebut.
“Platform layanan blockchain lintas batas dapat memainkan peran lebih besar, dan membantu perusahaan menengah dan kecil meningkatkan efisiensi dan kenyamanan mendapatkan pembiayaan perdagangan ekspor dan dukungan kredit keuangan lainnya,” ujar Henry Ma, Chief Information dari WeBank.