Minggu lalu, pasar saham dan Bitcoin serta aset kripto lainnya malah kompak turun, hingga seolah-olah mematahkan teori “berbanding terbalik” antar kedua aset investasi itu.
Bahkan kemarin, Profesor Campbell Harvey, sang penemu Yield Curve Signal mengatakan bahwa Bitcoin sejauh ini bukanlah aset safe haven, bukan pula aset untuk lindung nilai (hedge).
“Ketika Bitcoin dianggap sebagai pasar yang lebih berisiko daripada saham, karena spekulatif dan sangat sulit diukur, maka investor dan trader cenderung menjual Bitcoin-nya,” katanya.
Apa yang terjadi malam ini, adalah mungkin sebuah “anomali” yang belum selesai dicari penjelasannya. Bahwa ketika saham dan Bitcoin sama-sama menguat, mungkin mereka berdua sedang bertingkah laku serupa, yakni sama-sama spekulatif. [red]