Connect with us

Bitcoin News

5 Faktor Ini Menyiratkan Bitcoin Bisa Naik Besar-Besaran

Published

on

Faktor Bitcoin Naik

Bitcoin (BTC) dan pasar crypto telah memberikan sinyal beragam kepada investor terkait beberapa momen yang ada maupun kondisi global yang melanda keseluruhan pasar tradisional.

Realitanya, BTC tahun ini condong bergerak dalam volatilitas yang rendah dan likuiditas yang turun sehingga lebih banyak bergerak sideways, tidak ada penunjukkan trend yang pasti.

Disisi lain, Altcoin telah banyak mengalami lonjakan dengan kenaikan yang sangat memuaskan bagi para investornya. Seperti Dogecoin, Algo, LINK, Cardano, dll.

Banyak investor BTC memprediksi bahwa BTC season akan mulai ketika Altcoin season berakhir.

Harga Bitcoin juga kian naik dari Rp 130 juta-an ke Rp 135 juta-an dalam beberapa minggu terakhir. Namun, BTC masih tidak bisa keluar ke 5 digit angka ($10.000).

Level ini adalah level resistasi yang kuat untuk Bitcoin. Harga yang patut diperhatikan adalah $9.700-$10.000. Dimana, BTC bisa menutup mingguan, maka harga akan naik.

Satu metrik yang menunjukkan pertumbuhan yang dilihat Bitcoin ini adalah jumlah BTC yang saat ini dimiliki di bursa.

Data menunjukkan bahwa pialang masih memindahkan kepemilikan mereka dari dompet pertukaran dengan cepat ke Cold Storage yang menunjukkan bahwa mereka mengadopsi strategi investasi jangka panjang (HODL).

Pengumpul data Unfolded telah mengungkapkan dalam cuitan Twitter-nya, sambil menawarkan grafik dari Glassnode yang menunjukkan adanya penurunan saldo di bursa.

Inia artinya adalah dengan pengurangan BTC di pialang, penjualan BTC juga akan berkurang dan tekanan penjualan otomatis berkurang. Ini adalah sinyal bullish untuk Bitcoin.

Baca Juga: Boss Binance: Peretasan Twitter Positif Untuk Kripto Karena Alasan Ini

Hal ini juga konsisten dengan data pada tahun 2017, dimana harga BTC mencapai $20.000-an.

Salah satu analis di Twitter mengatakan ada beberapa faktor yang bisa membuat trend bull kembali ke Bitcoin:

1. Harga diatas MA100 Hari dan 200 Hari,

2. Akumulasi volume yang gila,

3. Penurunan volume lebih besar dari gerakan besar yang muncul,

4. Saat kami mengambil semua posisi terendah, break ke atas lebih mungkin terjadi.

Baca Juga: Bitcoin Sebagai Emas Digital