Bitcoin News
Bitcoin Sentuh Rp719,3 Juta, Pertanda Mulai Pulih?
Daftar Isi
Bitcoin baru saja kembali menyentuh daerah Rp719,3 Juta akibat sentimen positif dari beberapa perusahaan besar.
Semua ini terjadi pada 1 Maret 2021 setelah daerah Rp629,89 berhasil terjaga beberapa hari terakhir.
Bitcoin Kembali Naik ke Rp719,3 Juta
Apresiasi pada awal bulan tersebut terlihat lebih dari 16% yang membawa Bitcoin berhasil keluar dari batas atasnya.
Pergerakan ini dibuat lebih kuat setelah kemarin, Michael Saylor, CEO dari MicroStrategy membuat pernyataan melalui Twitter.
Pernyataan tersebut adalah publikasi bahwa MicroStrategy telah kembali membeli 90.859 Bitcoin senilai Rp214,7 Miliar pada harga Rp644,2 Juta.
Pembelian oleh MicroStrategy adalah salah satu cerminan bahwa investor institusional mulai kembali membeli Bitcoin.
Baca juga: JPMorgan Sarankan Kepemilikan Bitcoin di Portofolio untuk Lindung Nilai
Namun, perhatian utama nampaknya masih tertuju pada Goldman Sachs akibat pengumuman untuk kembali melakukan perdagangan crypto.
Selain itu, sentimen positif nampak juga tertuju pada Citigroup yang baru saja mengumumkan kepercayaannya terhadap Bitcoin.
Citigroup baru saja membuat laporan dengan 105 halaman mengenai kepercayaan dan komentarnya tentang mata uang crypto utama ini.
Citigroup menyatakan bahwa Bitcoin memiliki potensial yang sangat besar terutama untuk adopsi perdagangan internasional.
Tapi, perusahaan tersebut tetap menyatakan bahwa Bitcoin memiliki beberapa permasalahan terutama dalam volatilitasnya.
Walau begitu, tiga sentimen ini nampak menjadi penyebab mengapa Bitcoin kembali pulih yang juga memperkuat bukti kepercayaan investor institusional.
Beberapa Pihak Belum Yakin
Sayangnya walau sudah banyak sentimen positif, masih terdapat beberapa tokoh besar yang belum yakin bahwa Bitcoin sudah mulai pulih.
Peter Brandt, trader yang cukup terkenal di pasar keuangan, menyatakan bahwa ia belum yakin bahwa koreksi sudah selesai.
Pernyataan ini disetujui oleh David Lifchitz, Kepala Bidang Investasi ExoAlpha.
Ia menyatakan bahwa saat ini masih terlalu awal untuk menyatakan bahwa koreksi sudah selesai.
Baca juga: Bitcoin dan Musim Pajak, Ini Hubungannya
Tapi, ia yakin bahwa Rp629,89 Juta telah menjadi batas bawah yang kuat walau masih terdapat keraguan akibat Maret menjadi bulan relatif negatif.
Lifchitz juga percaya bahwa musim pajak masih signifikan akibat keperluan membayar pajak akan mendorong penjualan crypto. Ia menyatakan,
“Saat ini musim pajak memberi dampak signifikan akibat penjualan untuk membayar pajak keuntungan sebelumnya. Namun walau terjadi koreksi 20%, saat ini pergerakan masih terlihat naik sejak Oktober 2020. Semua fokus masih tertuju pada penambang akibat tekanan jualnya.”
Pernyataan tersebut menandakan bahwa saat ini risiko terbesar berasal dari penambang yang nampak memberi risiko jangka pendek akibat perannya sebagai penjual.
Surat Utang Negara Mulai Stabil
Surat utang negara terlihat mulai stabil dalam keuntungan dan transaksinya yang sebelumnya menjadi sentimen negatif untuk Bitcoin dan crypto.
Stabilisasi ini terjadi akibat dorongan dari dana bantuan pemerintah dan juga vaksin Covid-19 yang memberi harapan positif terhadap perekonomian.
Pasar saham Amerika terlihat mengalami apresiasi yang signifikan dengan penutupan yang positif pada ketiga indeks utama.
Baca Juga: Citi: Bitcoin di Awal Perubahan Besar-besaran, Kian Popular!
Semua juga terjadi akibat dukungan dari mayoritas bank sentral di dunia yang terlihat masih mendorong kebijakan ekspansif.
Dengan positifnya pandangan terhadap perekonomian, saat ini beberapa mata uang crypto juga terlihat mulai pulih bersama Bitcoin.
Binance Coin (BNB) naik sekitar 21% ke Rp3,55 Juta, bersama Ethereum (ETH) yang naik 9.46% menuru Rp21,8 Juta.
PancakeSwap (CAKE) dan Fantom (FTM) berhasil naik sekitar 36% dan saat ini berada di sekitar Rp176.083 dan Rp7.988 secara berurutan.
Saat ini keseluruhan kapitalisasi pasar crypto berada di Rp21.759 Triliun dengan dominasi Bitcoin yang berada di 61%.