Blockchain
Microsoft dan Warner Bros Kucurkan Dana US$27 Juta di Bisnis NFT
Microsoft akhirnya kepincut juga di pasar kripto. Buktinya perusahaan raksasa itu, lewat Microsoft Venture (M12) mengucurkan dan investasi di toko NFT (non-fungible token), Palm NFT Studio.
Dilansir dari siaran pers resmi Palm NFT Studio, Kamis (9/12/2021), selain Microsoft Venture, mereka mendapatkan dana investasi tambahan dari Griffin Gaming Partners, RRE, Third Kind Venture Capital, Sfermion, the LAO, Warner Bros., SK Inc dan lain sebagainya.
Dengan dana itu, menurut perusahaan, memastikan penskalaan besar-besaran di sektor NFT, mulai dari seni, film, hiburan hingga periklanan.
Baca juga : Floki Inu, Pesaing Shiba Inu, Gencar Pasang Iklan di Israel
Microsoft dan NFT
“Pendanaan tersebut akan memungkinkan Palm NFT Studio untuk menawarkan platform ini kepada pihak ketiga mana pun yang ingin menerapkan proyek NFT dalam skala besar, dengan penekanan pada orientasi yang mudah bagi pengguna baru, kepatuhan terhadap peraturan, dan kelestarian lingkungan,” kata Dan Heyman, Co-Founder dan CEO Palm NFT Studio.
Heyman mengatakan, investasi dana menjamin kelanjutan proyek mereka untuk komunitas yang lebih mainstream.
Palm NFT Studio sendiri adalah proyek gabungan dari ConsenSys, perusahaan di balik pengembangan blockchain Ethereum. Sang pendiri ConsenSys, Joseph Lubin juga terlibat langsung di proyek token sistem sertifikasi aset digital ini.
Daniel Heyman sendiri, sebelumnya adalah salah satu pendiri PegaSys, satu regu khusus di ConsenSys.
Palm NFT Studio memang masih terbilang baru, baru 8 bulan yang lalu, jika dibandingkan pesaing kuatnya, seperti OpenSea. Namun, perusahaan ini mendapatkan sumbangan teknologi dan kapital besar dari ConsenSys, terlebih dana segar dari Microsoft Ventures ini.
Palm NFT Studio tidak menggunakan blockchain Ethereum, melainkan Palm Network, yakni jaringan database sendiri yang menjadi Layer 2 di atas blockchain Ethereum. Alasan di balik itu adalah efisiensi waktu dan biaya. Sebelumnya Marvel menerbitkan sejumlah NFT-nya di Palm Studio.
Baca juga : Eksekutif Crypto Bimbing Kongres Soal Aset Digital
Apa Itu NFT?
NFT (non-fungible token) pada prinsipnya adalah sistem sertifikasi terhadap file digital. File itu bisa berupa gambar (berformat JPG), suara (WAV) ataupun video (MP4).
Dalam hal ini, misalnya berupa gambar yang diperjualbelikan di Internet di situs OpenSea.
Sertifikat itu memastikan bahwa karya seni itu memang berasal dari sang seniman ataupun kreator dengan cara disimpan secara permanen ke jaringan komputer server yang disebut dengan blockchain.
Ketika seseorang membeli NFT itu di toko NFT (misalnya di OpenSea), maka token berpindah kepemilikan dari kreator kepada sang pembeli. Data transaksi itu terekam permanen di blockchain.
Sedangkan file gambar tetap berada di komputer server yang berbeda, ketika gambar itu pertama kali diunggah.
Berikutnya, sang pembeli NFT bisa menjualnya kepada pihak lain. Data transaksi pembelian itu juga terekam di blockchain, begitu seterusnya.
Manfaat dari sistem perekaman data seperti ini mempermudah sang kreator melacak ‘perjalanan transaksi’ karya mereka itu dari satu pihak kepada pihak yang lain.