Bitcoin alami crash beberapa hari lalu. Penurunan tersebut bahkan sempat menginjak Rp43 juta dari nilai tertinggi ke rendahnya. Ditambah, kejadian ini hanya kurang dari 3% dari nilai all-time-high Bitcoin dan membuat likuiditas besar-besaran di beberapa bursa ternama.
Para analis menjabarkan beberapa alasan terkait dengan penurunan Bitcoin ini.
CEO Stack Funds, Matthew Dibb masuk ke dalam jajaran korban dari likuiditas besar-besaran perdagangan leverage dalam bursa derivatif yang terjadi di seluruh bursa utama.
Menurut sumber data Bybit, posisi derivatif senilai hampir $2 miliar dilikuidasi dalam 24 jam terakhir. Dari jumlah itu, lebih dari $1,6 miliar telah ditutup dalam 12 jam terakhir.
Lepasnya perdagangan dengan leverage ini diharapkan oleh banyak pihak, mengingat biaya memegang posisi buy di pasar perpetual future atau dikenal sebagai tingkat pendanaan meningkat tajam ke level tertinggi bulanan hingga 0,098% dalam beberapa hari terakhir. Hal ini menjadi tanda dari adanya overleveraging atau overheating di pasar. Tingkat pendanaan ini ditentukan dan dibayarkan setiap delapan jam.