Market News
Ketahui Alasan Kenapa Gas Fee Mahal dan Cara Kerjanya
Sudah bukan rahasia umum lagi jika kehadiran teknologi NFT dapat mendongkrak popularitas para kreator dan seniman. Kemudahan dalam memamerkan dan menjual karya pada marketplace menjadi salah satu daya tarik. Namun, kreator juga dihadapi dengan beberapa regulasi dalam NFT, salah satunya adalah Gas Fee yang kerap membuat para kreator pemula kebingungan.
Supaya nggak bingung lagi, yuk kita bahas serba-serbi Gas Fee!
Apa itu Gas Fee?
Gas fee merupakan biaya yang timbul saat pengguna melakukan transaksi atau membuat kontrak baru dalam blockchain. Biaya yang dibayarkan oleh pengguna tersebut akan diteruskan kepada developer sebagai kompensasi atas pemrosesan transaksi pada jaringan.
Gas fee memiliki satuan yang disebut sebagai Gwei. Pada blockchain Ethereum, satu gwei sama dengan 0,000000001 ETH.
Nggak hanya pada blockchain Ethereum aja, gas fee juga terdapat di blockchain Binance Smart Chain (BSC). Secara umum konsep dasarnya masih sama dengan gas fee pada blockchain lain, namun yang membedakan adalah nilai Gwei-nya. Pada blockchain BSC, 1 Gwei sama dengan 0.000000001 BNB.
Kegunaan Gas Fee
Gas fee berperan penting untuk melancarkan berbagai aktivitas dalam blockchain. Beberapa kegunaan gas fee di antaranya adalah sebagai biaya dalam pengiriman aset kripto kepada pengguna lain, menyimpan data pada blockchain, hingga berfungsi untuk meluncurkan Decentralized Applications atau DApps.
Lalu ketika kreator seni digital NFT ingin mengunggah karyanya dalam jaringan Ethereum dan BSC, maka kreator tersebut juga harus membayar sejumlah gas fee.
Baca Juga: Wow, Ternyata Inilah Penyebab NFT Semakin Booming!
Cara Kerja dan Faktor Penentu Nominal Gas Fee
Jika melihat pada penjelasan sebelumnya, bisa disimpulkan bahwasannya gas fee adalah biaya transaksi atau “bensin” dalam blockchain. Kemudian secara sederhana, cara kerja dari gas fee sendiri adalah kumpulan dari turunan biaya komputasi yang dikeluarkan oleh penambang pada blockchain yang dibebankan kepada pengguna.
Nah, salah satu faktor utama yang menentukan besaran gas fee adalah harga koin itu sendiri. Selain itu faktor lainnya adalah jumlah pengguna yang bertransaksi pada saat yang sama serta tingkat kesulitan transaksi. Nominal gas fee juga dapat dipengaruhi oleh seberapa banyak sumber daya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan transaksi pada EVM (Ethereum Virtual Machine).
Alasan Gas Fee Mahal
Lalu, kenapa nominal Gas Fee tergolong mahal, ya?
Semuanya kembali kepada faktor utama yang menentukan besaran gas fee tersebut. Mari kita ambil contoh, bila dalam waktu yang bersamaan terdapat ribuan transaksi dalam jaringan blockchain, maka sumber daya yang diperlukan untuk memproses dan memvalidasi transaksi tersebut juga lebih banyak dan menyebabkan gas fee menjadi mahal.
Tentu hal tersebut berlaku sebaliknya apabila dibandingkan dengan waktu saat tidak banyak pengguna yang melakukan transaksi, yang di mana nominal gas fee akan jauh lebih murah.
Sayangnya, bila gas fee semakin murah disaat pengguna banyak melakukan transaksi, maka kecepatan memproses serta memvalidasi transaksi menjadi lambat karena miners akan memprioritaskan transaksi yang biayanya lebih tinggi. Dengan memilih transaksi yang biayanya tinggi, miners akan mendapat imbalan yang lebih banyak.
Mengenal Gas Limit
Setelah mengenal gas fee, ada juga gas limit yang harus Anda ketahui.
Gas limit merupakan jumlah maksimum gas yang dibayarkan oleh pengguna untuk suatu aktivitas seperti mengkonfirmasi transaksi dalam blockchain. Alasan pemberlakuan gas limit ini adalah untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam memproses dan memvalidasi transaksi serta berbagai aktivitas lainnya.
Itulah serba-serbi mengenai gas fee yang harus Anda ketahui. Meskipun harganya tergolong mahal, tetapi gas fee dapat mempermudah miners untuk memproses aktivitas Anda pada blockchain.
Nah, bagi Anda para kreator dan seniman yang ingin memperlihatkan karya uniknya, yuk mulai gabung bersama TokoMall sekarang juga!