Blockchain
Crypto Exchange OKEx Kembangkan Blockchain Sendiri
Menurut sebuah postingan blog pada 22 Maret lalu mengungkapkan bahwa OKEx sedang mengembangkan blockchainnya sendiri dan exchange terdesentralisasi.
Dalam postingan tersebut, OKEx sedang mengembangkan blockchainnya sendiri yang dijuluki “OKChain,” yang seharusnya sekarang dalam tahap pengembangan akhir. Perusahaan tersebut mengharapkan untuk mengeluarkan tesnet pada bulan Juni tahun ini. OKChain juga akan berfungsi sebagai basis untuk exchange terdesentralisasi OKEx.
Selain itu, postingan tersebut juga menyatakan bahwa token asli utama OKEx, yaitu OKB akan ditaruh di blockchain ERC-20 akhir April ini dan akan dipindahkan ke jaringan utama OKChain sekali OKChain sudah stabil. OKB juga dikabarkan digunakan untuk pre-sale token.
Baca juga: Digitex Janjikan Exchange Bebas Biaya!
Pada bulan Februari, OKEx meluncurkan dukungan untuk perdagangan baht-crypto Thailand pada platform client-to-client milik OKEx dengan hanya Bitcoin (BTC), Tether (USDT), Ethereum (ETH) dan Litecoin (LTC) diperdagangkan dengan mata uang Thailand baht di platform peer-to-peer exchangenya.
Di bulan Januari, Cointelegraph mengabarkan bahwa Star Xu, pendiri penyedia layanan OKCoin dan OKEx, membeli saham pengendali di LEAP Holdings, sebuah perusahaan teknik konstruksi berbadan hukum Pulau Cayman, yang terdaftar di Bursa Efek Hong Kong.
Desember lalu, OKEx meluncurkan produk crypto baru yang disebut Perpetual Swap yang membiarkan pengguna berspekulasi tentang nilai Bitcoin/USD di masa depan, menurut index OKEx. Perpetual swap dikabarkan tidak kadaluarsa yang artinya “posisi dapat pegang tanpa batas.”
OKEx saat ini menjadi exchange cryptocurrency terbesar kedelapan di dunia dengan volume perdagangan harian yang disesuaikan, melihat adanya sekitar $615 juta dalam perdagangan pada hari.