Litecoin Halving periode II diperkirakan akan jatuh pada 5 Agustus 2019 mendatang. Sedangkan Bitcoin Halving diperkirakan jatuh pada Mei 2020. Bagaimana strategi yang tepat pada dua event fenomenal ini? Ini terkait dengan ungkapan: “Hodler is the True Winner!”
Halving atau sebutan lengkapnya Block Reward Halving adalah mekanisme baku pada blockchain Litecoin dan Bitcoin untuk mengurangi imbalan kepada para penambang sebanyak separuh. Bitcoin Halving berlangsung setiap 210.000 blok dan Litecoin setiap 840.000 blok atau sama-sama setara dengan periode 4 tahun. Ingat, yang disebut imbalan itu sekaligus adalah jumlah unit Bitcoin dan Litecoin baru yang masuk ke pasar, yang dijual sebagian oleh penambang untuk menutupi biaya operasional penambangan.
Saat ini Litecoin baru yang “tercipta” melalui proses penambangan adalah 25 LTC per blok dengan periode 2,5 menit. Setelah halving, 25 LTC per blok akan berkurang menjadi 12,5 LTC dengan periode yang sama, yakni 2,5 menit. Dengan kata lain, halving akan menekan jumlah Litecoin yang baru (menjadi lebih langka) dari jumlah total maksimal 84.000.000 unit LTC. Saat ini Litecoin yang beredar sekitar 62.536.725 unit.
Secara teoritis, dengan kelangkaan itu, jika pembelian terhadap Litecoin stabil atau meningkat, maka diharapkan harga Litecoin bisa naik lebih tinggi di masa-masa mendatang.
Halving Litecoin pertama terjadi pada 25 Agustus 2015 pada blok ke 840.000. Imbalan per blok pada masa itu berubah dari 50 LTC menjadi 25 LTC.
Nah, mengingat Litecoin adalah hasil dari forking dari Bitcoin dan Litecoin sejatinya termasuk pendatang baru untuk urusan “halving” ini, maka ukuran terbaik adalah membandingkan harga Litecoin relatif terhadap Bitcoin.
Bitcoin Halving
Pada Bitcoin Halving pertama, 28 November 2012, Bitcoin diperdagangkan di kisaran US$12,35 lalu naik menjadi US$127 150 hari kemudian. Satu tahun setelah halving, harganya naik menjadi US$205. Sedangkan 150 hari sebelum halving, Bitcoin bertengger di US$5,24.
Jadi, dalam periode halving pertama Bitcoin adalah masa yang sangat tepat untuk membelinya. Jika Anda membeli Bitcoin 5 bulan sebelum halving dan menjualnya satu tahun setelahnya, maka imbal hasilnya mencapai 40 kali lipat.
Halving kedua Bitcoin tidak sedramatis periode pertama, tetapi masih bisa mencecap keuntungan. Halving kedua, pada 9 Juli 2016, Bitcoin diperdagangkan di US$650, lalu 150 hari kemudian naik menjadi US$758,81. Satu tahun setelah halving berlipat lagi menjadi US$2.350. Pada rentang 150 hari sebelum halving harganya baru US$405. Jadi, imbal hasilnya hampir 6 kali lipat.
Litecoin Halving
Pada halving pertama, Litecoin diperdagangkan 0,01272 BTC. Sekitar 150 hari berikutnya, harganya justru turun 35 persen menjadi 0.008189 BTC. Satu tahun setelah LBRH harganya turun hampir 50 persen di 0,006595 BTC
Berdasarkan data historis, Litecoin naik cepat sekitar 6 pekan sebelum LBRH. Imbal hasil Litecoin justru mengecewakan, berbeda dengan halving pada Bitcoin. Jadi, pola jauhnya berbeda.
Pada masa itu, jika Anda membeli Litecoin 8 pekan sebelum halving, lalu dijual ketika halving, maka imbal hasil yang Anda peroleh sekitar 5 persen.
Baru pada 3 April 2017, Litecoin mulai menanjak, lalu memuncak di US$375,29 pada 19 Desember 2017 sebagai harga tertingginya. Jadi, secara historis, kenaikan harga Litecoin relatif terhadap kenaikan harga Bitcoin, bukan sekadar sentimen pada Litecoin sendiri.
Kesimpulan dan Strategi
Jadi, halving sebagai event yang fenomenal berisiko jika dijadikan sebagai acuan kenaikan harga di masa depan. Namun, yang jelas, bahwa inflasi dan suplai unit Bitcoin dan Litecoin pastilah berkurang. Dan dalam periode sangat panjang, ketika pembelian terhadapnya stabil atau meningkat, maka nilainya juga meningkat berlipat-lipat.
Nah, dalam konteks ini, satu-satunya strategi yang disarankan adalah membeli sebelum halving dan tahan dalam waktu yang sangat panjang, lalu jual ketika keuntungan Anda peroleh memang sangat besar. [red]
