Connect with us

Blockchain

Dosen Indonesia Ini Meneliti Terapan Blockchain di Pusat Penelitian Elit, Perancis

Published

on

Wisnu Uriawan, dosen UIN Sunan Gunung Djati Bandung meneliti mengenai terapan teknologi blockchain di pusat penelitian elit, LIRIS di Perancis.

Salah satu penelitian Uriawan adalah soal potensi penggunaan teknologi blockchain di sektor peer-to-peer lending atau lazim dikenal di Indonesia sebagai layanan pinjaman online“.

Dalam ringkasan penelitiannya, teknologi blockchain bisa mendukung mekanisme peminjaman seperti itu, karena semua transaksi yang terjadi di antara pihak yang terlibat tercatat dan transparan.

Smart contract yang merupakan bagian terpadu di blockchain sangat efisien mengelola transaksi secara andal, aman dan terskala,” jelasnya dalam ringkasan tesisnya yang bertajuk “Trustworthiness for Personal Lending on Blockchain” itu.

Menurut Uriawan, di negara-negara berkembang, pemberi pinjaman tradisional membebani orang dengan bunga tinggi dan periode pengembalian yang lama. Pilihan lain untuk orang adalah berurusan dengan lembaga keuangan, seperti bank.

Namun, memperoleh pinjaman sangat sulit bagi banyak orang, yang mewajibkan mereka memiliki aset yang dapat digunakan sebagai jaminan. Oleh sebab itu, penerapan blockchain, menjadikan proses peminjaman jadi lebih langsung dan transparan.

LIRIS (Laboratoire d’InfoRmatique en Image et Systèmes d’information) adalah pusat penelitian yang elit di Perancis, sejumlah hasil penelitian dari lembaga itu ada yang bersifat rahasia.

Saking elitnya, tidak mudah bagi sejumlah peneliti yang bisa mendapatkan beasiswa penelitian di sana. Wisnu Uriawan pun tercatat sebagai peneliti dan akademisi asal Indonesia pertama yang mendapatkan capaian istimewa itu.

Dilansir dari Monitor, Uriawan adalah dosen yang mendaftar di program 5000 Doktor Luar Negeri dengan skema Scholarship for Applied Science and Technology (SAST). SAST merupakan satu dari delapan skema customized programme 5000 Doktor Luar Negeri, di mana Kementerian Agama RI bekerjasama dengan konsorsium enam kampus INSA di Perancis. [red]