Blockchain
Blockchain Bantu Industri Makanan Mengurangi Kerugian $31 Miliar
Studi ini menunjukan bahwa adopsi blockchain dan IoT dalam industri akan menambah nilai signifikan pada rantai pasokan bisnis makanan. Dengan menggunakan teknologi ini, industri bisa menghemat $31 miliar dalam penipuan makanan hanya dalam waktu lima tahun.
Baca Juga : Perusahaan Makanan Ringan Ini Menggunakan Blockchain untuk Sistem Pemesanan
Seperti yang diketahui, blockchain adalah sebuah buku besar digital yang mencatat segaa transaksi dengan detail dan desentralisasi sehingga sangat sulit untuk dimanipulasi atau diretas.
“ Hari ini, transparasni dan efisiensi dalam rantai pasokan makanan dibatasi oleh data yang tidak jelas. Ini membuat perusahana bergantung pada perantara dengan catatan berbasis kertas. Blockchain dan IoT menyediakan platform bersama yang tidak dapat diubah untuk semua yang terlibat dalam ranta pasokan. Teknologi ini juga bisa mengehemat waktu, sumber daya dan mengurangi penipuan, “ jelas Dr Morganne Kimmich, peneliti dari Juniper.
Penelitian Juniper selanjutnya menunjukan, bahwa penghematan besar dalam penipuan makanan dapat direalisasikan pada awal 2021, sementara biaya peraturan dilaporkan dapat dikurangi 30% pada tahun 2024.
Teknologi Blockchain Untuk Industri Makanan dan Minuman
Blockchain dan IoT masing-masing membawa kekuatan terus diadopsi dalam industri makanan dan minuman. Selama beberapa bulan terakhir ini, berbagai perusahaan termasuk Nestle dan Carrefour telah melaporkan inisiatif untuk menggunakan teknologi blockchain.
Platform Blockchain yang saat ini paling banyak dipilih oleh pelaku industri makanan dan minuman adalah Food Trus IBM yang menggunakan dasar protokol blockchain Hyperledger Fabric. Paltofrm ini dikenalkan pada Oktober 2018 sebagai ““millions of individual food products”.
Baru-baru ini juga dilaporkan bahwa perusahaan budidaya salmon Cermaq dan produsen salmon asap Labeyrie menggunakan teknologi cloud blockchain IBM untuk melacak rantai pasokan produk mereka.