Bitcoin News
4 Alasan Mengapa Harga Bitcoin Tidak Bisa Menembus $ 10.000
Daftar Isi
Saat harga Bitcoin (BTC) naik menjadi $ 10.180 di BitMEX, ia telah kembali terejeksi hingga ke leve $ 9.600. Rejeksi cepat ini adalah yang ketiga kalinya dalam 30 hari, harga Bitcoin telah terejeksi dari level Resistance $ 10.000.
Pada saat pers, harga BTC turun Rp 8 juta dalam waktu 24 jam.
Inilah empat faktor yang mungkin berkontribusi terhadap volatilitas ini adalah:
- Pertemuan Komite Pasar Terbuka Federak (FOMC) the Fed
- Likuidasi kontrak Short senilai $ 14 juta
- Ketahanan berkelanjutan dari area Resistance multi-tahun dari $ 10.000 – $ 10.500.
- Saham
Baca Juga: 4 Alasan Kenapa Kamu Harus Upgrade ke Tokocrypto 2.0
1.Pertemuan FOMC The Fed
Sebelumnya, the Fed telah mengadakan pertemuan FOMC tak lama sebelum lonjakan cepat dari volatilitas Bitcoin.
Ketua The Fed, Jerome Powell, menyatakan bahwa pasar kerja mungkin telah mencapai titik terendah dalam pertemuan itu.
Disisi fundamental AS, tingkat pengangguran pada awalnya diproyeksikan akan tetap dalam dua digit dan ini menjadi perhatian utama bagi investor.
Untuk berlindung dari risiko penurunan, investor cenderung memilih alternatif yang lebih aman seperti obligasi berisiko rendah.
Menurut analis pasar Welt Holger Zschaepitz, Powell mengatakan:
“Kami ingin investor mempertimbangkan risiko seperti pasar seharusnya. [Dia] mengatakan Fed tidak akan pernah menahan dukungan untuk ekonomi karena menganggap harga aset terlalu tinggi. Meletuskan gelembung aset akan melukai [para] pencari kerja.”
Meskipun data positif keluar dari pertemuan FOMC, pasar saham Amerika Serikat dan harga Bitcoin telah turun.
Baca Juga: Elquirex: Investasi Bitcoin Hingga 159%, Pinjaman Dengan Anggunan BTC
2. $16 Juta dalam Kontrak Futures BTC di Likuidasi
Dalam waktu 30 menit, posisi Short Bitcoin senilai $ 14 juta telah dilikuidasi pada BitMEX. Dibandingkan dengan bursa lain, harga BTC telah naik lebih tinggi di BitMEX sekitar $ 100.
Ketika harga Bitcoin mencapai level $ 9.600 dalam penurunan 4% dalam waktu kurang dari 15 menit, posisi Long senilai $ 2 juta lainnya pun juga telah dilikuidasi.
Secara total, dalam waktu kurang dari satu jam, sekitar $ 16 juta kontrak Futures telah dilikuidasi secara berurutan.
Ketika kontrak berjangka (futures) senilai puluhan juta dolar dilikuidasi dalam pergerakan harga yang sangat fluktuatif dalam waktu singkat, ini dapat menyebabkan harga BTC bergerak cepat ke arah mana pun.
Baca Juga: Membayar Ethereum Senilai Rp 36 Miliar Untuk Mengirim Rp 1.8 juta? Apa Yang Terjadi?
3.Resistance Multi-Tahun
Sejak pertengahan 2019, area antar level $ 10.000 – $ 10.500 telah bertindak sebagai zona Resistance yang kuat bagi Bitcoin.
Setiap kali harga BTC mencoba untuk keluar dari zona ini, maka harga akan mendapatkan perlawanan jual yang cukup kuat dan menekan.
Baru-baru ini, harga Bitcoin telah mencoba melampaui $ 10.000 sebelum jatuh kuat lagi hingga ke level $ 9.600.
Investor Cryptocurrency Koroush AK mengatakan bahwa langkah ini mengurangi pentingnya keberadaan level $ 9.850 sebagai level Resistance lain.
Dia berkata :
“Langkah ini penting. $ 9.850 sekarang kurang penting sebagai Resistance. $ 10.000 kini lebih penting.”
4.Saham
Seperti yang kita lihat, harga BTC turun drastis karena harga saham turun.
S&P 500 turun 6%, Dow Jones 7% dan Nasdaq 5%.
Walaupun ada beberapa waktu Bitcoin terlihat tidak memiliki korelasi positif dengan saham, namun, tidak bisa dipungkiri lagi, bahwah saat ini, BTC masih mengikuti aksi harga saham.
Sumber: Cointelegraph