Bitcoin News
Kenali Ethereum 2.0 untuk Mengurangi Kemacetan Transaksi
Sepanjang tahun 2020, ETH mengalami peningkatan harga yang pesat. Pada awal tahun 2020, ETH berada di harga 1,8 juta rupiah. Lalu menjelang penghujung tahun, harga ETH melonjak hingga 200% dengan kisaran harga mencapai 5,8 juta rupiah. Tentunya, harga ETH diprediksi meningkat terus karena kehadiran ethereum 2.0.
Lho, apa itu ethereum 2.0? Apa bedanya dengan ethereum 1.0? Mari bahas satu persatu!
Mengenal DeFi dan Ethereum 2.0
Sebelum mengenal ethereum 2.0, ethereum sendiri merupakan tempat untuk hampir seluruh aset kripto yang bergerak dalam Decentralized Finance (DeFi). Secara umum, DeFi adalah sistem yang memberi kemudahan bagi masyarakat untuk melakukan transaksi dengan tidak melibatkan pihak ketiga dan nasabah memiliki kendali penuh.
Maka, Ethereum 2.0 merupakan pembaruan dan peningkatan blockchain Ethereum. Dikenal juga sebagai Serenity, Ethereum 2.0 memiliki pembaruan yang memiliki tujuan untuk meningkatkan efisiensi, kecepatan, serta skalabilitas dalam jaringan Ethereum.
Pembaruan ini memiliki kegunaan yang sangat penting, karena Ethereum 2.0 dapat memproses lebih banyak transaksi sehingga mengurangi kemacetan dari antrean transaksi yang menumpuk.
Perbedaan Ethereum 1.0 dengan Ethereum 2.0
Perbedaan yang paling mendasar dari Ethereum 1.0 dengan Ethereum 2.0 terletak pada mekanisme konsensusnya.
Ethereum menggunakan Proof of Work (PoW) yang dimana miners menggunakan komputer untuk memecahkan teka-teki matematika dan melakukan verifikasi transaksi. Lalu mereka akan mendapat hadiah berupa aset kripto jika berhasil melakukannya.
Dikarenakan PoW menghabiskan banyak waktu dan energi, maka Ethereum 2.0 menggunakan Proof of Stake (PoS). PoS adalah ketika validator transaksi mempertaruhkan aset kripto untuk memverifikasi transaksi dan tergantung kepada berapa banyak aset kripto yang dimilikinya.
Kelebihan Ethereum 2.0 Dibandingkan Ethereum 1.0
- Hemat Energi
Jika melihat perbedaan mekanisme konsensus pada keduanya, Ethereum 2.0 jauh lebih hemat bila dibandingkan dengan Ethereum 1.0. Seperti yang kita tahu, PoW membutuhkan daya listrik yang sangat besar dan dapat mengakibatkan pemborosan sumber daya.
Hal ini menjadikan PoS merupakan langkah tepat karena merupakan konsensus yang tidak begitu mahal serta ramah lingkungan karena tidak membutuhkan daya komputasi sebesar PoW.
- Jumlah Transaksi Per Detik
Pada awalnya Ethereum 1.0 hanya dapat melakukan sebanyak 30 transaksi per detik. Hal ini tentu mengakibatkan antrean yang panjang dan transaksi akan memakan waktu yang lebih lama.
Nah, Ethereum 2.0 menjanjikan dapat melakukan transaksi hingga 100,000 transaksi per detik. Tentu sebuah angka yang sangat besar bila dibandingkan dengan Ethereum 1.0.
- Keamanan yang Terjamin
Dalam prosesnya, Ethereum 2.0 memang dirancang untuk meningkatkan keamanan bagi penggunanya. Ini dikarenakan, PoS memiliki sekumpulan validator yang membuat sistem lebih terdesentralisasi dan menurunkan risiko terganggunya keamanan jaringan.
Mengapa Ethereum 2.0 Dapat Memengaruhi Harga ETH?
Kembali lagi dengan tujuan pembuatan Ethereum 2.0 yang dimana salah satunya untuk meningkatkan skalabilitas, yang dapat melakukan hingga 100,000 transaksi per detik.
Maka, dapat dianalogikan, semakin banyak skalabilitas yang dilakukan, maka semakin banyak pula jumlah penggunaan dan pada akhirnya permintaan pun semakin meningkat. Maka secara teori harga ETH pasti akan terdorong ke level yang lebih tinggi.
Gimana, menarik bukan kehadiran Ethereum 2.0 ini? Oh iya, perkembangan Ethereum 2.0 akan terus berjalan hingga beberapa waktu ke depan. Kalau Anda ingin mendapatkan update terbaru seputar Ethereum 2.0, ikuti terus website News Tokocrypto dan media sosial kami @Tokocrypto.