Blockchain

Kenali Perbedaan Proof of Work dan Proof of Stake

Published

on

Dalam cryptocurrency, menambang aset atau yang biasa disebut dengan mining sudah amat marak dilakukan. Beberapa waktu belakangan, banyak miners yang sebelumnya menggunakan sistem Proof of Work (PoW) disarankan untuk beralih ke sistem Proof of Stake (PoS).

Kedua sistem ini sangat populer, tetapi masih banyak miners juga investor yang belum paham betul mengenai perbedaan dari keduanya. Simak informasi selengkapnya tentang Proof of Work vs Proof of Stake!

Proof of Work (PoW)

Berdasarkan definisinya, proof of work adalah protokol yang bertujuan mencegah serangan cyber yang dapat menghabiskan tenaga sumber daya sistem komputer dengan mengirimkan permintaan-permintaan fiktif, seperti misalnya DDoS (Distributed Denial-of-Service).

Mekanisme ini sudah ada sejak lama, bahkan sebelum kemunculan aset kripto Bitcoin. Satoshi Nakamoto, penemu Bitcoin, menggunakan konsep ini sebagai cara untuk mendapatkan Bitcoin.

Pada aset kripto, proof of work adalah cara yang digunakan dalam mining atau penambangan. Aset-aset kripto yang bisa ditambang menggunakan konsep ini adalah aset generasi pertama, seperti Bitcoin, Litecoin, dan Bitcoin Cash. Sebelumnya, Ethereum juga menggunakan teknik ini, tetapi saat ini sedang dalam proses migrasi menuju proof of stake.

Mekanisme kerjanya adalah para penambang atau miners dalam jaringan berkompetisi untuk memecahkan teka-teki matematika yang sulit. Apabila terdapat miner yang berhasil menemukan solusi dari teka-teki tersebut, maka miner pertama tersebut telah sukses memverifikasi transaksi pada jaringan. Berkat kesuksesan tersebut, miner akan memperoleh imbalan berupa aset kripto.

Para miners yang menambang aset kripto menggunakan prinsip proof of work, harus memiliki perangkat komputer dengan kapabilitas yang sangat tinggi. Hal ini disebabkan teka-teki matematika yang sulit dapat hanya dipecahkan menggunakan perangkat yang canggih. Oleh karena itu, apabila tertarik dengan sistem proof of work, para calon miners harus mempersiapkan spesifikasi perangkat dengan baik, ya. 

Terdapat cara lain yang bisa dilakukan apabila tidak memiliki perangkat yang cukup kuat, yaitu dengan menambang di mining pool. Sistem dari mining pool sendiri adalah bagi hasil dengan menggabungkan kekuatan perangkat yang dimiliki beberapa miners dalam kolam penambangan. Apabila mining pool tersebut berhasil memecahkan teka-teki dan transaksi pada Blockchain tervalidasi, maka imbalan akan dibagi sesuai dengan kapabilitas perangkat yang dimiliki masing-masing miner.

Proof of Stake (PoS)

Definisi proof of stake secara harfiah berarti bukti kepemilikan. Konsep ini disiapkan sebagai pengganti dari proof of work, dengan memiliki cara kerja yang lebih efisien dalam mencapai tujuannya karena para miners sudah memiliki aset kripto lebih dulu. Kegiatannya tidak lagi disebut dengan mining, tetapi staking, yaitu menyimpan aset kripto yang dimiliki dengan menguncinya selama jangka waktu tertentu. 

Biasanya, proyek atau perusahaan penerbit sudah menyediakan program khusus staking berupa aset premined yang dikeluarkan sebelum peluncuran resminya berlangsung. Dalam proof of stake, penambang terlebih dulu membeli aset premined untuk kemudian dikunci dan disimpan.

Dengan demikian, syarat utama bagi para miners dalam melakukan proof of stake yaitu harus memiliki sejumlah aset terlebih dahulu yang kemudian dilipatgandakan oleh imbalan apabila berhasil terpilih. Imbalan tersebut hanya berasal dari biaya transaksi yang berhasil divalidasi oleh miners terpilih. Walaupun begitu, banyak yang menganggap para miners akan mendapatkan imbalan ganda karena memperoleh imbalan lain dari hasil investasi aset kripto itu sendiri.

Walaupun tampak lebih sederhana dibandingkan dengan proof of work, para miners yang memilih proof of stake juga harus memiliki strategi yang disesuaikan dengan hal-hal yang dapat membantu miners untuk terpilih dan mendapatkan imbalan. Terdapat 3 faktor penentu terpilihnya penambang agar memperoleh imbalan, yaitu

  • Jumlah Aset

Berapa banyak aset premined yang akan disimpan juga perlu diperhatikan oleh para miners, karena jumlah ini juga menjadi penentu apakah miners memiliki kesempatan yang besar untuk terpilih atau tidak. Semakin banyak aset yang disimpan, tentu akan semakin tinggi kesempatan terpilih dan mendapatkan imbalan.

  • Jangka Waktu Staking

Dalam staking, para miners perlu memperhatikan dalam jangka waktu berapa lama aset kripto akan disimpan. Semakin lama jangka waktu yang diluangkan untuk staking, maka semakin besar kesempatan penambang untuk dipilih sebagai validator transaksi yang terjadi pada Blockchain, sehingga akan semakin besar pula imbalan yang akan diperoleh.

  • Sistem Pengacakan

Setelah menentukan jumlah aset yang akan dibeli dan berapa lama aset akan disimpan, para miners dapat menunggu hasil pengacakan yang dilakukan oleh sistem. Dikarenakan sistem yang digunakan adalah randomized atau acak, maka setiap miner di masing-masing tingkatan akan memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih.

Proof of Work vs Proof of Stake, Apa Perbedaannya?

Perbedaan utama antara proof of work dan proof of stake terdapat pada rangkaian yang harus dilakukan miner untuk menambang aset kripto. Jika pada proof of work para miner harus berlomba-lomba untuk memecahkan teka-teki matematika, pada proof of stake para miners tidak perlu berkompetisi karena sudah memiliki aset premined, sehingga yang diperlukan hanya melakukan staking.

Selain itu, imbalan yang diperoleh pada proof of work berasal dari protokol yang disesuaikan dengan kemampuan miner dalam berkompetisi memecahkan teka-teki matematika hingga berhasil mengalahkan miners lainnya. Di sisi lain, imbalan pada proof of stake hanya berasal dari biaya transaksi yang berhasil divalidasi, yang dikeluarkan oleh para investor yang saling jual-beli pada blok.

Para miners yang beralih dari proof of work ke proof of stake bertujuan untuk mengurangi penggunaan energi, seperti perangkat komputer dan juga listrik yang cukup menghabiskan dana. Selain itu, proof of stake juga memberikan kesempatan bagi para pemilik aset kripto untuk memperoleh imbalan berganda, yakni dari imbalan biaya transaksi juga hasil investasi. Pasalnya, pada proof of work, para miners hanya akan menerima imbalan berupa aset kripto yang ditambang saja.

Pengetahuan tentang Proof of Work vs Proof of Stake sangat penting dimiliki oleh para miner juga investor aset kripto. Hal ini dapat membantu investor lebih memahami aset kripto yang diperjualbelikan. Jika Anda ingin terjun ke dunia aset kripto, daftarkan diri Anda sekarang di Tokocrypto, digital exchanger yang aman dan sudah resmi terdaftar di BAPPEBTI!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Popular

Exit mobile version