Connect with us

Highlight 1

Bitcoin vs Credit Card

Published

on

Sekarang ini trend pembayaran digital semakin berkembang pesat. Apalagi dengan industri e-commerce di Indonesia yang kini semakin mendapat tempat, tak pelak juga telah ikut menyumbangkan trend pembayaran digital yang memudahkan masyarakat untuk bertransaksi, dengan jangkauan yang lebih luas.Tetapi meskipun demikian, masalah keamanan masih menjadi masalah yang patut dipertimbangkan secara mendalam untuk urusan pembayaran digital. Sehingga, persentase pembayaran digital di Indonesia masih kalah dibandingkan negara-negara lain yang sudah sangat melesat jauh seperti Korea, Jepang, ataupun Amerika.

Di tengah gencarnya promosi-promosi untuk mendongkrak pertumbuhan bisnis kartu kredit, muncul alternatif pembayaran lain yang kini mulai naik daun. Adalah Bitcoin, yang sejak kemunculannya di tahun 2009 hingga sekarang, terus mengalami peningkatan. Ini tak lain karena Bitcoin dianggap sebagai alternatif pembayaran yang memiliki banyak kelebihan bila dibandingkan dengan uang tradisional.

Apa yang dimaksud dengan Bitcoin?

Bitcoin merupakan mata uang virtual. Bitcoin dikembangkan pada tahun 2009 oleh seseorang dengan nama samaran Satoshi Nakamoto. Bitcoin merupakan mata uang seperti halnya rupiah, dollar, maupun yen, tetapi bedanya, bitcoin hanya tersedia di dunia digital.

Kelebihan Bitcoin

Sebagai mata uang yang tersedia hanya di dunia digital, bitcoin memiliki beberapa kelebihan, yaitu:

  1. Transfer instan kecepatan tinggi melalui sistem peer to peer. Karena bersifat peer to peer, bitcoin telah terbukti mampu melakukan transfer dengan sangat cepat dan aman. Setiap jaringan peer akan menyimpan data transaksi yang ada.
  2. Transfer kemanapun tanpa ada halanganPengguna bisa melakukan transfer bitcoin kemanapun di dunia dengan adanya bantuan internet. Bitcoin akan disimpan dalam Bitcoin Wallet. Untuk melakukan transfer, pihak tujuan transfer juga harus menginstall Wallet.Wallet dapat diinstal di PC/laptop, tablet, maupun smartphone. Ketika Wallet sudah diinstall, pengguna akan diberikan Bitcoin address. Untuk transfer, pengguna hanya perlu memasukkan Bitcoin address tujuan transfernya dan dikirim.
  3. Biaya transfer yang sangat kecilKarena tidak ada insitusi pengendali, tentu biaya administrasinya tidak besar.
  4. Transaksi irreversible, yakni tidak dapat dikembalikan ketika transfer telah dilakukanTidak seperti kartu kredit dna paypal yang masih dapat dibatalkan transaksinya oleh si pemilik.
  5. Bersifat anonim, tidak ada identitas pemilikAnda tidak akan menyebutkna nama atau identitas anda, sehingga dapat dikatakan bitcoin aman.
  6. Tidak dikontrol oleh pemerintah, lembbiayaga, atau institusi manapun sehingga bersifat sangat independenKarena tidak ada institusi maupun lembaga yang mengelola bitcoin, tidak seperti paypal dan uang virtual lainnya yang masih memiliki lembaga pengelola, maka bitcoin disimpan di komputer pengguna (yakni di dalam wallet), dan jaringan peer to peer di seluruh dunia.Jika komputer rusak, maka bitcoin anda hilang, sehingga anda harus memback up nya di beberapa device dari waktu ke waktu.
  7. Jumlahnya terbatasBitcoin hanya dibatasi untuk terdapat 21 juta saja di seluruh dunia.

Bitcoin VS Kartu Kredit

Jika melihat kelebihan-kelebihan dari bitcoin, tentu kita akan berpikir bahwa bitcoin lebih menguntungkan daripada alat pembayaran lainnya, seperti kartu kredit, kartu debit, ataupun ATM misalnya. Pengguna kartu kredit di Indonesia masih terbilang sedikit bila dibandingkan dengan negara-negara lainnya di Asia seperti Korea Selatan, Jepang, atau Singapura yang telah sangat familiar kehidupannya dengan kartu kredit. Kelebihan bitcoin yang tidak terikat institusi apapun memang menggiurkan. Kapanlagi menggunakan smartphone pribadi sebagai bank pribadi kita? Tentu biayanya juga tidak akan mahal. Tetapi di sisi lain, menjadikan smartphone, PC, ataupun tablet sebagai bank pribadi yang menyimpan uang kita juga akan rawan. Selain rawan dari segi cyber crime, ia juga rawan hilang begitu saja. Selain itu, nilai mata uang bitcoin juga dinilai sangat tidak stabil, sehingga mustahil untuk menjadi mata uang. Di sisi lain, kartu kredit dinilai masih akan menjadi primadona di sektor pembayarean untuk transaksi online maupun offline. Dan masih akan berkembang dengan gencarnya promosi dan pengembangan dari pihak-pihak penyedia.